Pengantar: Ini adalah contoh Surat Pembaca yang biasanya terdapat di media massa. Anda dapat memanfaatkan rubrik ini untuk melampiaskan uneg-uneg Anda, gelisah, galau, kecewa atau apapun namanya terlebih terkait pelayanan publik. Maaf, tidak ada honor yang disediakan di sana. Sudah dimuat itu bagus. Anggap saja tulisan di Surat Pembaca adalah iklan bagi kita: bahwa Anda mampu menulis untuk media massa. Ingat, jumlah tulisan yang masuk di Surat Pembaca saja, tiap harinya, dapat mencapai ratusan. Yang tayang? Hanya beberapa. Gratis. Tak perlu anda bayar ke media bersangkutan. Sekadar catatan: kemarin pasang iklan untuk penganugerahan tanda jasa di koran yang sama, biayanya capai belasan juta rupiah!
Tulisan berikut tentang kehilangan kamera yang saya alami beberapa waktu lalu. Coba anda baca, temukan passion-nya. Temukan gairah menulis di sana. Ketika Anda menulis, Anda menjadi raja dunia. Terima kasih. [versi asli sebelum diedit oleh redaktur bersangkutan]
***
USAI
meliput perhelatan akbar Seleksi
Tilawatil Quran (STQ) Nasional 2013 di Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, kami dengan seorang teman pulang ke Yogyakarta, Ahad
(25/8). Sama seperti saat keberangkatan, sewaktu pulang kami menumpang pesawat
Sriwijaya Air dengan rute Pangkal Pinang-Yogyakarta dengan nomor penerbangan SJ
069 transit Jakarta yang dilanjutkan menuju Yogyakarta dengan nomor penerbangan
SJ 0230. Tak ada yang aneh dengan maskapai yang menggunakan nama kerajaan besar
Nusantara itu. Bahkan keterlambatan sekira satu jam saat menunggu di Bandara
Depati Amir Pangkalpinang menurut saya bukan hal yang aneh. Keanehan justru
muncul saat kami memergoki tas ransel setengah terbuka saat mengambilnya di
Bandara Adisucipto.
Padahal
tas ransel milik kami sudah dimasukkan dalam travel bag. Memang kecerobohan
kami, tidak menyertakan gembok kecil di sana. Sontak kami kaget: isi ransel
terurai keluar. Saya cek dan benar saja, pocket camera merk Panasonic-Lumix
raib entah kemana. Begitu juga dengan ransel kawan yang juga terbuka, namun
alhamdulillah tak ada satu pun barang miliknya yang hilang.
Kebetulan di samping saya berdiri petugas bagasi Sriwijaya. Kami mengadu kepadanya dan hanya dijawab, "Maaf kami tak dapat berbuat apa-apa karena peristiwa seperti ini sudah kerap terjadi sejak dulu." Sembari menukas cepat bahwa pihak Sriwijaya, akunya, tidak akan mengganti klaim kehilangan seperti kejadian yang menimpa saya. Masih menurut petugas tersebut, kehilangan barang di bagasi, biasanya dilakukan oleh oknum porter di Bandara Soekarno Hatta.
Kalau
memang terjadi sejak dulu, tanya saya, apa langkah yang telah dilakukan
maskapai dalam hal ini Sriwijaya? Ia hanya gelengkan kepala. "Ya kami
telah berusaha menghimbau kepada penumpang agar tidak menaruh barang berharga
di bagasi," jawabnya terkesan basa-basi.
Saya
tidak mempersoalkan barang yang hilang. Apalagi kalau sekadar nominal harga.
Namun kenyamanan dan rasa keamanan saya sebagai penumpang mulai terganggu juga.
Toh kalaupun benar kamera saku saya hilang saat transit di Jakarta, berarti
benar memang ada tikus-tikus oknum
porter di Bandara Soetta. Sepanjang pengamatan yang sudah-sudah di ruang
pembaca aneka surat kabar, majalah dan media lainnya tak terhitung berapa orang
yang kehilangan barang di Bandara Soetta. Dan maskapai, seperti yang
sudah-sudah pula, biasanya lempar handuk enggan tanggung jawab.
Melalui ruang publik ini saya berani menyebut bahwa yang melakukan tindak pencurian ini bukan hanya orang per orang alias oknum tapi sudah sindikat. Mereka leluasa mengendus lalu menjarah isi di dalamnya. Untuk tambahan penghasilan, mungkin. Atas kejadian ini saya benar-benar prihatin. Tampaknya mental maling di negeri ini sudah berdiaspora begitu hebatnya.
Selama
saya bertugas ke beberapa daerah dengan aneka maskapai, kejadian ini adalah
kali pertama. "Nyatanya saya tak pernah kehilangan saat menggunakan
maskapai lain?" pancing saya kepada petugas. "Ah itu cuma
kebetulan," jawabnya santai. Saya sangat berharap agar kejadian seperti
ini tidak menimpa penumpang lainnya. Terima kasih.
Bramma Aji Putra
(Sumber: SKH Kedaulatan Rakyat, 1 September 2013)
MAS BRAM HARI INI SAYA POSTING 1 ARTIKEL DAN 4 ARTIKEL LAIN MASIH SAYA SIMPAN HASIL KEBERANIAN SAYA UNTUK MENULIS SEMOGA DIMUAT. AMIN
ReplyDeleteSMOGA BERITAKANWIL MEMACU SEMANGAT SAYA UNTUK MENULIS
ReplyDelete